RUANG
TERBUKA
A. BATASAN PENGERTIAN RUANG
TERBUKA
Ruang terbuka merupakan ruang
yang di rercanakan karena kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas
bersama di udara terbuka. Dengan adanya pertemuan bersama dan relasi antara
orang banyak, kemungkinan akan timbul bermacam-macam kegiatan di ruang umum
terbuka tersebut. Sebetulnya ruang terbuka merupakan salah satu jenis saja dari
ruang saja dari ruang umum.
Ruang umum pada dasarnya
merupakan suatu wadah yang dapat menampung aktivitas/kegiatan tertentu dari
masyarakatnya, baik secara individu maupun kelompok. Bentuk ruang umum ini
sangat terantung kepada pola dan susunan massa
bangunan.
Menurut sifatnya ruang umum dapat di bagi
menjadi 2:
1. Ruang umum tertutup, yaitu ruang umum yang
terdapat di dalam suatu bangunan.
2. Ruang umum terbuka, yaitu ruang umum di luar
bangunan
Selanjutnya dalam makalah ini
ruang umum terbuka kita sebut dengan istilah ruang terbuka. Pengertian ruang
terbuka tidak terlepas dari pengertian tentang ruang. Walaupun banyak defenisi
yang telah di sebutkan oleh para intelektual, ada dua rumusan yang di anggap
cukup baik, yaitu menurut filosof Immanuel Kant dan mnurut Plato.
Menurut Kant, “Ruang bukanlah
sesuatu yang objektif sebagai hasil pikiran dan perasaan manusia”. Sedangkan
menurut Plato, “Ruang adalah suatu kerangka atau wadah di mana objek dan
kejadian tertentu berada”.sedangkan kata terbuka sendiri berarti tidak
mempunyai penutup, sehingga bisa terjadi
intervensi sesuatu dari luar terhadapnya, seperti air hujan dan terik matahari.
Dengan demikian, ruang terbuka merupakan suatu wadah yang menampung aktivitas
manusia dalam suatu lingkungan yang tidak mempunyai penutup dalam bentuk fisik.
a.
Fungsi dan peranan ruang terbuka
Ruang tidak dapat di pisahkan
dari manusia baik secara psikologis, emosional maupun dimensional. Manusia
berada dalam ruang, bergerak, menghayati dan berpikir, juga membuat ruang untuk
menciptakan dunianya. Ruang terbuka sebenarnya merupakan wadah yang dapat
menampung aktivitas tertentu dari masyarakat di wilayah tersebut. Karena itu,
ruang terbuka mempunyai kontribusi yang akan diberikan kepada manusia berupa
dampak yang positif. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
* Fungsi umum :
-
Tempat
bermain dan berolah raga,
-
Tempat
bersantai,
-
Tempat
komunikasi sosial,
-
Tempat
peralihan, tempat menunggu,
-
Sebagai
ruang terbuka untuk mendapatkan udara segar dengan lingkungan,
-
Sebagai
sarana penghubung antara suatu tempat dengan tempat yang lain,
-
Sebagai
pembatas atau jarak di antara massa
bangunan.
* Fungsi ekologis :
-
Penyegaran
udara,
-
Menyerap
air hujan,
-
Pengendalian
banjir,
-
Memelihara
ekosistem tertentu,
-
Pelembut
arsitektur bangunan.
b.
kaitan ruang terbuka terhadap perencanaan kota
Arsitektur dengan salah satu
bagiannya, yaitu perencanaan kota
memiliki nilai yang penting bagi manusia. Ada
rumusan tentang fungsi arsitektur yang menjelaskan hal tersbut, yaitu menurut
Gutman dan Fitch serta menurut Nimpoeno.
Seorang perencana (bangunan, kota dan lingkungan) akan
memegang rumusan ini dalam menawarkan disain pada kliennya. Bila sebuah rencana
kota akan di
mulai pembuatannya, sang perencana harus memperhatikan elemen yang meningkatkan
nilai-nilai kemanusian-annya, seperti halnya dengan ruang terbuka, karena
sebenarnya ruang terbuka ini mempunyai nilai yang sangat penting yaitu :
a.
ruang
terbuka merupakan pelengkap dan pengontras bentuk kota (urban).
b. Bentuk
dan ukuran ruang terbuka merupakan suatu determinan utam bentuk kota, artinya 30%-50% luas seluruh kota di perentuhkan untuk ruang terbuka.
c. Ruang
terbuka merupakan salah satu elemen fisik kota
yang dapat menciptakan kenikmatan kota.
d. Mengangkat
nilai kemanusiaan, karena di dalam ruang terbuka ini berbagai manusia dengan
berbagai aktivitas bertemu.
B.
PROSES PEMBENTUKAN RUANG TERBUKA
a.
faktor yang berpengaruh terhadap ruang terbuka
ruag terbuka adalah ruang yang
di hasilkan dari proses perancangan kota
atau lebih sempit lagi karena hasil dari desain lensekap. Dengan demikian,
pengertian “ruang” dalm desain lansekap adalah :
hasil
dari desain lansekap berupa 3 dimensi, yang cara mendifinisikan-nya memberi
tingkat pada nilai ruang itu sendiri. Ruang secara keseluruhan dapat berupa
atau di bagi berdasarkan elemen-elemen alam dalam bentuk tanah dan tanaman.
Terbentuknya ruang terbuka di pengaruhi oleh
beberapa factor, baik oleh lingkungan alam itu sendiri maupun lingkungan
buatan. Suatu ruang, baik itu ruang tertutup ataupun ruang terbuka mendapatkan
sifat dan suasana dari unsur-unsur penyusunnya. Karena setiap unsure atau
elemen yang di gunakan akan mempengaruhi ruang tersebut melalui ekspresi sifat
unsur atau elemennya sampai batas tertentu.
b.
Kualitas ruang terbuka
penempatan suatu bangunan di
dalam lingkungan secara langsung akan membentuk suatu hubungan dengan ruang
sekitarnya. Penambahan bangunan-bangunan lain akan menyebabkan suatu hubungan
ruang terbuka menjadi lebih kompleks. Penempatan bangunan-banguna dalam suatu
lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kualitas
ruang terbuka.
Dari hubungan antara ruang yan
belum terisi (ruang positif) akan memperlihatkan secara jelas kualitas dari
ruang terbuka yang tercipta. Faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian terhadap
kualitas ruang terbuka adalah :
1. faktor persepsi pandangan.
2. ukuran-ukuran (anthropometri).
3. respon terhadap ruang.
- ruang terbuka dengan bukaan
pada sudutnya.
- ruang terbuka dengan bagian
sudut yang tertutup.
- ruang terbuka di batasi
dindin yang berbeda tinggginya.
- ruang terbuka dengan salah
satu dinding pada keempat sisinya terbuka.
c.
pengelompokkan ruang terbuka
Menurut Michael Laurie, ruang
terbuka dalam lingkungan hidup adalah lingkungan alam dan manusia. Ruang
terbuka ini dapat di kelompokkan sabagai berikut :
-
Ruang
terbuka sebagai sumber produksi, yaitu antara lain perhutanan, produksi mineral,
peternakan, pengairan dan lain-lain.
-
Ruang
terbuka sebagai perlindungan, misalnya cagar alam, daerah budaya dan sejarah.
-
Ruang
terbuka untuk kesehatan, kenyamanan, antara lain: untuk melindungi kualitas
air, pengaturan pembuangan air dan sampah, memperbaiki dan mempertahankan
kualitas udara, rekreasi, taman lingkungan, dan taman kota.
1.
Ruang terbuka di tinjau dari kegiatannya.
Di bagi dua jenis ruang
terbuka, yaitu ruang terbuka aktif dan ruang terbuka pasif. Ruang terbuka aktif
adalah ruang terbuka yang mengandung unsur-unsur kegiatan di dalamnya, antara
lain bermain, olahraga, upacara dan berjalan-jalan. Ruang dapat berupa plaza,
lapangan olahraga, tempat rekreasi.
Ruang terbuka pasif adlah ruang
terbuka yang di dalamnya tidak mengandung kegiatan manusia. Misalnya adalah
ruang sebagai jarak terhadap rel kereta api.
2.
Ruang terbuka di tinjau dari bentuknya.
a. skala intim.
Merupakan skala ruang yang
kecil sehingga memberikan rasa terlindung bagi manusia yang berada di dalamnya.
Misalnya pada suatu lapangan atau tanaman kecil yang di kelilingi bangunan
rumah, pada ruang ini manusia merasakan keintiman dengan sesama maupun
lingkungan.
b. skala perkotaan.
Merupakan skal ruang yang di
kaitkan dengan kota
serta linkungan manusianya, sehingga manusia merasa memiliki atau ingin berdiam
pada lingkungan itu. Ruang terbuka berbentuk memanjang mempunyai batas-batas
pada sisi-sisinya, misalnya jalan, sungai dan lain-lain.
Ruang terbuka berbentuk mencuat
mempunyai bats-batas di sekelilingnya, misalnya lapangan, bundaran dan
lain-lain.
3.
Ruang terbuka di tinjau dari sifatnya.
Berdasarkan sifatnya ada dua
jenis ruang terbuka yaitu ruang terbuka lingkungan dan ruang terbuka bangunan.
Ruang terbuka lingkungan adalah ruang terbuka yang terdapat pada suatu
lingkungan dan sifatnya umum. Adapun letak penyusunan ruang-ruang terbuka dan
ruang-ruang tertutupnya akan mempengaruhi keserasian lingkungan.
Ruang terbuka bangunan adalah
ruang terbuka yang di batasi oleh dinding bangunan dan lantai halaman bangunan.
Ruang terbuka ini bersifat umum atau pribadi sesuai dengan fungsi
bangunannya.
C. ELEMEN RUANG TERBUKA
Elemen-elemen lansekap atau ruang terbuka dapat
di bagi menjadi dua olongan besar yaitu :
a. Elemen keras (hard material), seperti
perkerasan, bangunan dan sebagainya.
b. Elemen lembut (soft material), yang berupa
berbagai jenis tanaman.
Bagi seorang arsitek lansekap yang menangani
masalah lingkungan, keseimbangan alam, manusia, mahluk hidup lainnya dan elemen
buatan manusia serta elemen alami, materi tanaman merupakan factor penting di
dalam perencanaan lansekap.
Soft
material atau tanaman selalau berubah keadaannya, variasi ini dapat kita
lihat dari bentuk, tekstur, warna dan ukurannya. Perubahan ini di akibatkan
karena tanaman merupakan organisme yang selalu tumbuh dan berkembang dan juga
di pengaruhi oleh alam habitatnya. Hal ini yang mengakibatkan pengunaan tanaman
menjadi bervariasi. Dalam kaitannya dengan perencanaan lahan, “plantin design” atau tata hijau menjadi
suatu hal penting dan mencakup antara lain fungsi tanaman, perletakan tanaman,
tujuan perencanaan, habita tanaman dan prinsip dari perancangan.
a.
Elemen keras ( Hard Material )
Elemen keras merupakan suatu
unsur yang dapat memberikan sifat ruang
terbuka menjadi kaku, misalnya bangunan, pagar, pedestrian dan pembatas atau
furniture taman (kota)
dengan menggunakan bahan yang berkesan massif.
b.
Elemen Lunak ( Soft Material )
Elemen lunak merupakan suatu unsur yang
memberikan rasa kelembutan dan menggambarkan sesuatu yan hidup, karena kehidupan
mempunyai sifat elastis dan fleksibel sedang kekakuan merupakan lambing
kematian.
Tanaman adalah merupakan faktor
utama dari elemen lunak di samping unsure lain seperti air misalnya, tanaman tidak hanya mengandung
nilai estetis saja , tetapi juga berfungsi untuk menambah kualitas lingkungan.
Adapun fungsi dari tanaman adalah:
1. kontrol pandangan. 5. Habitat binatang.
2. pembatas fisik. 6.
Nilai estetis.
3. pengendali iklim.
4. pencegah erosi.
0 komentar:
Posting Komentar