Kata Manajemen berasal
dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara
universal. Kata manajemen berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari
bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari
bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal
dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah
Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi
kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur.
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah “penggunaan sumber
daya secara efektif untuk mencapai sasaran” atau “pimpinan yang bertanggung
jawab atas jalannya perusaahaan dan organisasi.
Pengertian managemen menurut oxford adalah “the process of dealing
with or controlling people or things” (proses berurusan dengan atau
mengendalikan orang atau benda).
Mary Parker Follet,
mendefinisikan manajemen: sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen: sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan
dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas
yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini
belum ada keseragaman.
Selanjutnya, bila
kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah
manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1. Manajemen sebagai
suatu proses,
2. Manajemen sebagai
kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
3. Manajemen sebagai
suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science).
Menurut pengertian
yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang
diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen
menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.
Dalam Encylopedia of
the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dimana
pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Selanjutnya, Hilman
mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan
yang sama.
Menurut pengertian
yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
Menurut pengertian
yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pengetahuan. Mengenai
inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa
manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen
adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R. Terry
manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional
atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan
maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang
diinginkan atau dalam kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari
pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan manajemen.
Menurut Mary Parker
Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui
orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa
para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang
lain untuk melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan dengan
cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Itulah manajemen, tetapi
menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu
definisi saja yang dapat diterima secara universal.
Menurut James
A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari gambaran di atas
menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang
ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses
tersebut mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Pengertian Konstruksi
Konstruksi
menurut Bahasa Indonesia lebih dekat dengan kata dari Bahasa Belanda
“Konstruktie”, karena kata Konstruksi yang dimaksudkan disini adalah wujud
sesuatu bangunan.
Sehingga kata Konstruksi berupa kata benda.
Jadi Konstruksi disini terjemahan langsung dari Bahasa Inggris yaitu dari kata
“Construction”, yang berarti pembangunan.
Konstruksi adalah Susunan
dan hubungan bahan bangunan yang disusun
sedemikianrupa sehingga penyusunan
tersebut menjadi satukesatuan yang dapat menahan beban dan menentukan pola
bangunan
Dalam bidang arsitektur dan teknik sipil , konstruksi
adalah sebuah proses yang terdiri dari bangunan
atau perakitan infrastruktur . Jauh dari
menjadi aktivitas tunggal, konstruksi skala besar adalah prestasi multitasking manusia . Biasanya,
pekerjaan yang dikelola oleh manajer
proyek , dan diawasi
oleh seorang manajer konstruksi , insinyur desain , insinyur konstruksi atau
arsitek proyek .
KONSTRUKSI (construction=metode,
teknik, cara, kekuatan, atau kekokohan) mengandung arti:
1. Cara mengikat
2. Cara memasang
3. Cara meyambung
4. Cara menyusun
KONSTRUKSI Berkaitan erat
dengan bahan yang digunakan, misalnya:
1. Beton (disebut
konstruksi beton)
2. Baja (disebut
konstruksi baja)
3. Bambu (disebut
konstruksi bambu)
4. Kayu (disebut
konstruksi kayu)
KONSTRUKSI Berkaitan erat
dengan objek bangunan, misalnya :
1. Konstruksi
pondasi
2. Konstruksi
basement
3. Konstruksi lantai
4. Konstruksi dinding
5. Konstruksi atap
Manajemen Proyek Konstruksi
Manajemen
proyek konstruksi
Manajemen Proyek Konstruksi
Pengertian
Manajemen
adalah suatu metode
/ teknik /
proses untuk mencapai
suatu tujuan
tertentu dengan menggunakan sumber
daya yang ada
secara efektif melalui
tindakan-tindakan, di antaranya
adalah :
· Perencanaan (planning)
· Pengorganisasian (organizing)
· Pelaksanaan (actuating)
· Pengawasan (controlling)
Proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas.
Pengertian Proyek Konstruksi adalah suatu
upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan / infrastruktur.
Jadi, defenisi “Manajemen Proyek
Konstruksi” adalah suatu
cara / metode
untuk mencapai suatu hasil
dalam bentuk bangunan
/ infrastruktur yang
dibatasi oleh waktu dengan
menggunakan sumber daya
yang ada secara
efektif melalui tindakan-tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
actuating), dan pengawasan
(controlling).
Fungsi
Manajemen
Secara umum, fungsi-fungsi manajemen adalah
:
1)
Fungsi perencanaan
Berupa
tindakan pengambilan keputusan
yang mengandung data
/ informasi, asumsi maupun fakta kegiatan yang akan
dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang.
Bentuk tindakan tersebut antara lain :
v Menetapkan tujuan dan sasaran usaha.
v Menyusun rencana induk jangka panjang dan
pendek.
v Menyumbangkan strategi dan prosedur
operasi.
v Menyiapkan pendanaan serta standard kualitas
yang diharapkan.
Manfaat dari fungsi perencanaan di
atas adalah sebagai alat pengawas maupun pengendali kegiatan, atau pedoman
pelaksana kegiatan, serta sarana untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang
diperlukan.
2)
Fungsi organisasi
Berupa
tindakan-tindakan guna mempersatukan
kumpulan kegiatan manusia,
yang mempunyai pekerjaan masing-masing, saling berhubungan satu sama
lain dengan tata cara tertentu dan berinteraksi
dengan lingkungannya dalam
rangka mendukung tercapainya tujuan. Tindakan berupa antara
lain :
v Menetapkan daftar penugasan.
v Menyusun lingkup kegiatan.
v Menyusun struktur kegiatan.
v Menyusun daftar personil organisasi berikut
lingkup tugasnya.
Manfaat
dari fungsi organisasi
adalah merupakan pedoman
pelakasanaan fungsi, dimana pembagian tugas serta hubungan
tanggung jawab serta delegasi kewenangan terlihat jelas.
3)
Fungsi pelaksanaan
Berupa
tindakan untuk menyelaraskan
seluruh anggota organisasi
dalam kegiatan
pelaksanaan, serta agar seluruh anggota
organisasi dapat bekerja sama dalam pencapaian
tujuan bersama. Tindakan tersebut antara lain
:
v Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan.
v Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung
jawab.
v Memberikan pengarahan penugasan dan
motivasi.
Manfaat
dari fungsi pelaksanaan
ini adalah terciptakannya keseimbangan
tugas, hak dan kewajiban
masing-masing bagian dalam
organisasi, dan mendorong
tercapainya efisiensi serta
kebersamaan dalam bekerjasama untuk tujuan bersama.
4)
Fungsi pengendalian
Berupa tindakan pengukuran kualitas
penampilan, dan penganalisaan serta pengevaluasian penampilan yang
diikuti dengan tindakan
perbaikan yang harus
diambil terhadap
penyimpangan yang terjadi
(diluar batas toleransi).
Tindakan-tindakan tersebut meliputi antara lain :
v Mengukur kualitas hasil.
v Membandingkan hasil terhadap standard kualitas.
v Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi.
v Memberikan saran-saran perbaikan.
v Menyusun laporan kegiatan.
Manfaat dari fungsi pengendalian adalah
memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi segi kualitas, kuantitas, biaya
maupun waktu.
Unsur-Unsur
Manajemen
Komponen-komponen sistem
yang berupa unsur
atau subsistem terkait satu
dengan yang lain dalam
suatu rangkaian yang
membentuk sistem Fungsi
dan efektifitas sistem
dalam usaha maencapai tujuannya
tergantung dari ketepatan
susunan rangkaian atau
struktur tehadap tujuan yang telah ditentukan.
Bersifat
Dinamis
Sistem
menunjukan sifat yang
dinamis, dengan prilaku
tertentu. Prilaku sistem
umumnya dapat diamati pada caranya mengkonversikan masukkan (input)
menjadi hasil (output).
Sistem
Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponen-komponennya
Bila
elemen atau bagian
tersebut tersusun atau
terorganisir secara benar,
maka akan terjalin satu sistem
terpadu yang lebih besar dari pada jumlah bagiannya.
Mempunyai Arti yang Berbeda
Satu sistem yang sama mungkin
dipandang atau diartikan berbeda, tergantung siapa yang mengamatinya dan untuk
kepentingan apa.
Mempunyai
Sasaran yang Jelas
Salah
satu tanda keberadaan
sistem adalah adanya
tujuan atau sasaran
yang jelas. Umumnya identifikasi
tujuan merupakan langkah
awal untuk mengetahui
perilaku suatu sistem dan
bagiannya.
Mempunyai
Keterbatasan
Disebabkan
oleh faktor luar
dan dalam. Faktor
luar berupa hambatan
dari lingkungan, sedangkan faktor
dari dalam adalah keterbatasan sumber daya.
1. Siklus dan Proses sistem
Aspek
penting dari pendekatan
sistem terletek pada
siklus sistem dan
prosesnya, yaitu perubahan
teratur yang mengikuti pola dasar tertentu dan terjadi selama sistem masih
aktif.
Penahapan Dalam Siklus Sistem
Proses
mewujudkan sisrtem untuk
keperluan operasi atau
produksi sampai siklus
sistem berhenti berfungsi dikelompokan
menjadi beberapa tahap
yang dibedakan atas
jenis kegiatan yang dominant.
2. Siklus Sistem dan Siklus Biaya
Dalam
rangka mewujudkan gagasan
menjadi kenyataan fisik,
maka perlu penilaian menyeluruh terhadapsistem yang
bersangkutan. Yang dinilai
adalah karakteristik sistem yang dijabarkan sebagai parameter,
spesifikasi,dan criteria terhadap biaya yang diperlikan. Siklus biaya (life
cycle cost), mencakup semua biaya yang diperlukan selama periode siklus
sistem, yaitu dari penelitian dan
pengembangan, desain engineering,
manufaktur dan kontruksi, sampai
pada opersai atau produksi atau utilisasi dan pemeliharaan.
Manfaat Manajemen Konstruksi
Manfaat
manajemen konstruksi jika
dibandingkan dengan sistem
tradisional dapat dilihat dari beberapa segi.
1. Segi
Biaya Proyek
a. Biaya
optimal proyek dapat
dicapai karena tim
MK sedah berpartisipasi pada tahap perencanaan.
b. Biaya
pembangunan keseluruhan proyek
dapat dihemat dibandingkan
dengan sistem tradisionil karena
tidak ada pembebeanan
ganda dari keuntungan Kontraktor, dan Sub kontraktornya.
2. Segi
Waktu
a. Dengan sistem Fast Track.
b. Waktu yang dipergunakan untuk perencanaan dan rancangan bangunan dapat lebih panjang sebingga kualitas desain semakin
sempurna.
c. Pengadaan
material/peralatan import dapat
diukur secara dini
sebingga kemungkinan terlambat karena proses import dapat dihindarkan.
3. Segi
Kualitas
a. Mutu lebih terjamin karena tim MK ikut
membantu kontraktor dalam hal metode pelaksanaan , implementsi, dan Quality
Control.
b. Mutu
dan kemampuan kontraktor
spesialis lebih terseleksi
oleh pemilik proyek dibantu dengan tim MK.
c.
Kesempatan untuk penyempurnaan
rancangan relative banyak
karena paket yang dilelang
dilakukan secara bertahap dan paket per paket.
4. Segi
Program Pemerintah
a. Pemerataan
kesempatan pekerjaan dengan
paket-paket kepada pengusaha kontraktor yang baru berkembang dapat
direalisir.
b. Pemilik
proyek tidak perlu
menyediakan banyak staf
karena praktis semua keinginannya dapat ditangani dengan baik
melalui pendekatan metode MK.
Tahapan Operasional Di Dalam Distem Manajemen
Konstruksi
1.
Pengembangan Konsep
Tahap pengembangan konsep ini berupa :
a.
Pengembangan
sasaran proyek baik dilihat dari aspek biaya dan waktu.
b.
Mengidentifikasikan
batasan utama.
b.
Membuat
TOR dan organizing.
c.
Saran-saran
prinsip konsep desain kepada konsultan perencana.
d.
Tahapan
pekerjaan.
e.
Master,
coordinating schedule.
f.
Membuat
perkiraan biaya awal berdasarkan konsep awal konsultan perencana.
g.
Cash
flow (Proyeksi Arus Dana).
2.
Tahap Perencanaan
a.
Koordinasi
dan pengawasan dalam hal pemetaan dan penyelidikan tanah.
b.
Menyusun
jadwal review dan lelang (Master Coordinating Schedule).
c.
Melakukan
Review (peninjauan kembali)
d.
Membuat
RKS.
e.
Membuat
RAB tiap paket pekerjaan.
f.
Membuat
rekomendasi : aspek mutu, aspek biaya, waktu dan material
g.
Mengurus
ijin-ijin yang diperlukan.
Sebelum memasuki tahapan pelelangan beberapa tahapan yang
dilalui antara lain :
a.
Sketsa Rencana :
Inti
dari sketsa rencana
ialah menuangkan konsep-konsep
arsitektur, evaluasi terhadap beberapa alternative proses teknologi,
penetapan dimensi serta kapasitas ruangan-ruangan, dan
mengetengahkan studi banding ekonomi bangunan. Didalam proyek
terdapat etimasi biaya
proyek, etimasi biaya
proyek terdiri dari :
· Etimasi
biaya kasar untuk
pemilik sebagai dasar
untuk studi kelayakan proyek.
· Estimasi
pendahuluan oleh konsultan
perencana (dasar untuk
RAB Konsultan Perencanaan).
· Estimasi detail oleh kontraktor (dasar untuk
RAB Penawaran Kontraktor).
· Biaya sesungguhnya setelah proyek selesai
(Real Cost).
b.
Rencana Detail
Tahap rencana detail atau rancangan
final mencakup kegiatan menjabarkan seluruh
perncanaan termasuk rancanan
elemen bangunan terkecil
secara sistematis dan berurutan. Perancangan
dan analisis yang
disajikan meliputi seluruh segi
struktur bangunan.
3.
Tahap Pelelangan
a. Mengadakan
pra kwalifikasi kontraktor.
b. Free
tender meeting.
c. Menyusun
daftar calon rekanan.
d. Bill
of quality (jenis pekerjaan + volume).
e. Aanqijzing
(penjelasan)
f. Menyiapkan
dokumen lelang.
g. Menyusun RAB pasti untuk evaluasi penawaran.
h. Mengevaluasi setiap paket penawaran untuk
direkomendasikan kepada Pimro.
i. Menyiapkan
dokumen kontrak antara Pimpro dengan Kontraktor.
4.
Tahap Pelaksanaan
a. Membuat rencana induk pelaksanaan.
b. Menyusun prosedur di lapangan.
c. Free construction meeting.
d. Mengkoordinasi membuat prasarana kerja.
e. Mengarahkan rencana kerja masing-masing
kontraktor.
f. Mengkoordinir,
mengarahkan, mengendalikan pekerjaan
kontraktor dilihat dari aspek waktu, mutu dan kesempatan kerja.
g. Memproses ijin yang diperlukan.
h. Mengkoordinir asuransi masing-masing
pekerjaan.
i. Memeriksa gambar detail dan contoh material.
j. Memimpin rapat koordinasi proyek.
k. Laporan kemajuan pekerjaan dan laporan keuangan
.
l. Change order : biaya, mutu, waktu.
m. Menghitung pekerjaan tambah kurang.
n. Mengevaluasi RAB secara periodic.
o. Memeriksa dan menyiapkan dokumen pembayaran.
p. Evaluasi terhadap klaim kontrak.
q. Dokumen pembangunan proyek berupa gambar dan
foto-foto.
r. Pemeriksaan akhir sebelum serah terima
pertama.
s. Memeriksa berita acara serah terima pertama.
5.
Tahap Pemeliharaan dan Pengoperasian
a.
Mengkoordinir, mengarahkan, mengontrol.
b.
Mengkoordinir pelaksanaan operasional.
c.
Mengarahkan dan memeriksa as build drawing.
d.
Mengarahkan dan memeriksa secara manual.
e.
Memproses : garansi, jaminan, sertifikat, peralatan, dan training
operator.
ORGANISASI PROYEK
Konsep
Organisasi
Bentuk
lain dari pembagian
atau pengelompokan teori-teori
organisasi adalah konsepsi prespektif yang
ditemukan oleh Edgar
Huse dan James
Bowditch. Pada aslinya
konsep perspektif ini digunakan
kelompok manajemen didekati
dari teori sistem.
Akan tetapi inti pembahasannya dapat
dipergunakan pula untuk
bahasan-bahasan organisasi. Itulah sebabnya berikut ini dikemukakan konsep
prespektif tersebut.
Prespektif I
Intinya sama
dengan paham tradisional
yang melihat organisasi
atau manajemen dari prespektifrancangan yang
berstruktur. Aliran-aliran prespektif
ini hanya memikirkan
isu-isu tentang bagaimana organisasi
seharusnya disusun, fungsi-fungsi
yang seharusnya dijalankan
, siapa yang
seharusnya menjadi pemimpin
dan bawahan, dan
gaya kepemimpinan apa yang harus dijalankan.
Ada tiga komponen yang mempunyai sejarah,
yaitu :
1. Aliran prinsip-prinsip universal dari
manajemen atau organisasi.
2. Aliran struktural.
3. Aliran manajemen ilmiah.
Aliran
Prinsip Universal, berpijak
pada pendapat henri
Fayol yang menyatakan
bahwa sesuatu organisasi itu diatur berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
· Adanya pengembangan kerja
· Adanya otoritas dan tanggung jawab
· Adanya disiplin
· Adanya kesatuan komando
· Adanya kesatuan pengarahan
· Adanya sistem pengkajian
· Adanya sentralisasi
· Adanya jenjang pengawasan
Aliran Strukrural, berdasarkan pondapat dari
Max Weber, organisasi suatu tatanan birokrasi yang berstruktur yang
melangsungkan kegiatannya sesuai dengan aturan-aturan.
Aliran Manajemen Ilmiah, yang dipelopori oleh
Frederick W Taylor memberikan lebih banyak penekanan pada
pengukuran kerja yang
dilakukan oleh para
pekerja dibandingkan dari prinsip-prinsip organisasinya sendiri.
Prespektif II
Huse
dan Browdrich menanamakan
prespektif ini dengan
aliran pekerjaan (work-flow). Operasi ini mempergunakan
teknik-teknik yang kemudian dikenal sebagai riset operasional. Adapun
cirri-ciri dari riset operasional ini antara lain :
· Melakukan formulasi persoalan
· Menyusun
konstruksi model matematis
untuk menampilkan suatu
sistem yang sedang dipelajari
· Menarik suatu kesimpulan dari model yang
disusun tersebut
· Menguji model dan kesimpulan-kesimpulan yang
ditarik model tersebut
· Menetapkan control atas kesimpulan-kesimpulan
yang diambil
· Mengambil kesimpulan itu untuk melaksanakan
implementasi
Prespektif III
Prespektif ini
dinamakan prespektif kemanusiaan (the
human prespective). Pandangan pemikiran dalam prespektif ini
ialah menekankan bahwa unsur manusia dalam setiap kerja kelompok dirasakan
lebih penting dari pada sekedar struktur dan hirarki yang membentang pada
setiap jajaran organisasi.
Ada tiga unsur
yang menonjol sebagai
komponen dari perspektif
kemanusiaan ini. Ketiga komponen itu antara lain :
1. Aliran Hubungan Kemanusiaan ( Human
Relations School )
2. Aliran Pengembangan Organisasi (
Organizational Development School )
3. Aliran Pemikiran Multidimensional ( The
Multidimensional Theorists )
Prinsip – Prinsip Organisasi
Ciri-ciri organisai yang baik :
1. Adanya tujuan yang jelas.
2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh semua
orang.
3. Tujuan organisasi harus diterima oleh semua
individu dalam organisasi.
4. Adanya kesatuan arah dalam organisasi
5. Adanya struktur organisasi.
6. Adanya jaminan jabatan tersebut.
7. Adanya koordinasi.
Beberapa
prinsip dasar penting
yang dapat disimpulkan
dari pendapat para
tokoh manajemenmodern adalah sebagai berikur :
1.
Manajemen
tidak dapat dipandang sebagai suatu
proses teknik secara ketat peranan, prosedur, prinsip).
2.
Manajemen harus
sistematuk, dan pendekatan
yang digunakan harus
dengan pertimbangan secara hati-hati.
3.
Organisasi sebagai
suatu keseluruhan dan
pendekatan manajer individual
untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4.
Pendekatan motivasional
yang menghasilkan komitmen
pekerja tehadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Bentuk-Bentuk Organisasi
Agar
proses diatas berlangsung
dengan baik, dibutuhkan
suatu wadah dalam
bentuk struktur organisasi. Struktur organisasi formal akan menunjukan
hal-hal berikut :
·
Macam-macam
pokok kegiatan organisasi
·
Pembagian
menjadi kelompok atau subsistem
·
Adanya
hirarki, wewenang dan tanggung jawab bagi kelompok dan pimpinan
·
Pengaturan kerjasama,
jalur pelopor, dan
komunikasi, meliputi jalur
vertikal dan horizontal
·
Bentuk
struktur formal yang terkenal adalah fungsional, produk, area,, dan matriks.
Organisasi
Fungsional
Disebut
organisasi fungsional karena
organisasi ini dipecah
atau dikelompokkan menjadi unit berdasarkan fungsinya. Ciri
utama organisasi fungsional ialah memiliki strutur piramida dengan konsep
otoritas dan hirarki vertikal dengan sifat-sifat berikut :
·
Prinsip
komando tunggal dimana masing-masing personil hanya memiliki satu atasan
·
Setiap personil mempunyai wewenang dan
tanggung jawab yang jelas.
·
Arus informasi dan pelaporan bersifat vetikal.
·
Hubungan
horizontal diatur dengan prosedur kerja, kebijakan, dan petunjuk pelaksana.
·
Mekanisme koordinasi
perunit, bila diperlukan
dilakukan, dengan rapat-rapat
atau membentuk panitia perwakilan.
Keuntungan-keuntungan
organisasi fungsional :
· Memudahkan pengawasan karena personil melapor
hanya kepada satu atasan.
· Adanya potensi meningkatkan keterampilan dan
keahlian individu serta kelompok untuk menjadi spesialis pada bidangnya.
· Konsentrasi personil terpusat pada sasaran
bidang yang bersangkutan.
· Penggunaan sumber
daya yang efisian
sebai akibat pekerjaan
yang sejenis dan berulang-ulang.
· Memudahkan pengendalian kinerja personil serta
biaya, jadwal dan mutu produk.
· Kesulitan yang Dihadapi
· Sesuai dengan maksud pembentukannya,struktur
fungsional ditujukan untuk menangani kegiatan atau masalah yang dapat diantisipasi
dan diklasifikasi.
Kesulitan yang dihadapi biasanya keterbatasan
struktur fungsional, ialah :
· Cenderung memprioritaskan kinerja dan
keluaran masing-masing bidang. Hal
ini dapat mengurangi perhatian
tujuan perusahaan secara menyeluruh.
· Makin
besar organisasi, makin
panjang prosedur pengambilan
keputusan, hal ini memungkinkan terjadinya distorsi
informasi dan urgensi.
· Sulit mengkoordinasi dan mengintegrasikan
pekerjaan yang multidisiplin dan melibatkan banyak pihak diluar organisasi.
· Kurangnya jalur komunikasi horizontal.
Organisasi
Produk dan Area
Penyusunan struktur
organisasi
perusahaan-perusahaan besar yang
kegiatan usahanya menagani berbagai
macam produk, didasarkan
atas orientasi produk.
Ini terjadi bilaman perusahaan merasa bahwa jumlah dan
keanekaragaman produk terlalu besar sehingga sulit untuk ditangani dengan
struktur fungsional.
Organisasi Matriks
Bila
struktur organisasi mempunyai
jalur pelaporan dan
arus kegiatan vertical,
maka pada organisasi matriks
disamping jalur formal vertical terdapat pula jalur formal horizontal.
Organisasi
Proyek
Telah
disebutkan sebelumnya bahwa
organisasi adalah sarana
untuk mencapai tujuan. Adapun unsur-unsur konsep manajemen
proyek yang berkaitan erat dan perlu dicerminkan dalan struktur organisasi
berkisar pada :
a.
Arus
vertical disamping horizontal
b.
Penaggung
jawab tunggal atas terselenggaranya proyek
c.
Pendekatan
dalam perencanaan dalam implementasi
Pendekatan
yang diperlukan untuk
membahas struktur organisasi
proyek dalam dengn mengindentifikasi dan menganalisis
struktur organisasi yang digolongkan menjadi :
a.
Organisasi proyek
fungsional ( OPF ) dengan
variasinya, yaitu organisasi proyek koordinator ( OPK ).
b.
Organisasi
proyek murni ( OPMi )
c.
Organisasi
proyek matriks (OPM )
Kelemahan
atau kekurangan adalah
masih banyak hal-hal
yang tidak jelas
atau tidak ditunjukan. Sebagai
contoh, tidak menunjukan
seberapa besar wewenang
dan tanggung jawab setiap
manajerial, tidak menunjukan
hubungan-hubungan informal dan
saluran komunikasi.
Organisasi Garis
Yaitu
organisasi di mana
wewenang mengalir lurus
dari atas ke
bawah, sedangkan
pertanggungjawaban mengalir lurus dari bawah ke atas. Kelebihan dari organisasi
jenis ini adalah bahwa dalam organisasi hanya ada satu pimpinan sehingga setiap
orang jelas kepada siapa bertanggungjawab dan dari siapa perintah dating.
Selain itu, keputusan bisa diambil dengan cepat karena hanya ada satu pimpinan
sehingga perusahaan dapat berjalan lancer.
Kekurangan dari
organisasi jenis ini
adalah bahwa kemampuan
satu orang terbatas sehingga keputusan yang diambil
belum tentu yang terbaik karena hanya merupakan buah pikiran satu orang.
Organisasi Garis Dan Staff
Yaitu
organisasi garis dengan
penambahan staff ahli
pada pimpinan-pimpinan yang memerlukan. Staff
ahli terdiri atas
orang-orang ahli yang
berpengetahuan tetapi bukan praktisi. Kelebihan dari organisasi
jenis ini adalah menghilangkan kekurangan dari organisasi garis. Dengan adanya
staff ahli diharapkan
keputusan yang diambil
adalah keputusan yang terbaik.
Kelebihan yang ada
pada organisasi garis
juga merupakan kelebihan
dari organisasi ini.
Kekurangan dari organisasi jenis ini adalah
bahwa pengambilan keputusan menjadi lambat karena ada
diskusi terlebih dahulu
dengan staff ahli.
Selain itu, dalam
organisasi jenis ini bisa
saja terjadi perselisihan
antara staff ahli
dengan pimpinan yang
didampinginya. Perselisihan
muncul karena saran-saran
dari staff ahli
tidak semuanya dipakai
oleh pimpinan yang didampinginya. Staff
ahli adalah orang
berilmu bukan praktisi,
sedangkan pimpinan adalah seorang praktisi. Terkadang ilmu dan praktek
berbeda.
2 komentar:
pembebanan ganda maksudnya apa y?
pembebanan ganda maksudnya apa y?
Posting Komentar